Islam memiliki keunikan
yang tidak dimiliki oleh Agama lainnya sehingga Islam adalah satu-satunya Agama
yang benar dan yang diakui di sisi Allah. Keunikan paling mendasar dari Islam
adalah ajarannya yang mencakup semua urusan manusia dan menjangkau seluruh
waktu hidup manusia.
Di antara langgengnya
keunikan itu menyertai Islam sebagai sebuah ajaran adalah "KITAB SUCI AL-QUR'AN"
yang merupakan satu-satunya Kitab Suci yang tidak mengalami perubahan sejak ia
diturunkan. Hal ini disebabkan karena semangat dasar diturunkannya Al-Qur'an
adalah sebagai panduan bagi umat manusia di seluruh tempat dan zaman. Dan sama
kita ketahui bahwa manusia di seluruh tempat dan zaman adalah manusia yang
sama, memiliki struktur fisik dan psikis yang sama. Oleh karena tidak pernah
berubahnya komponen pembentuk kepribadian manusia itulah yang menjadi alasan
mendasar akhirnya Al-Qur'an juga tidak mengalami perubahan.
Yang menjadi permasalahan
adalah lemahnya hubungan mukmin dengan Al-Qur'an. Bagaimana mukmin dapat
menjalankan peran besarnya jika mereka tak mampu menampilkan diri dalam pentas
kehidupan manusia sebagai mukmin berkepribadian Al-Qur'an?
Al-Qur'an menekankan bahwa
peran besar umat Mukmin yang harus tampil adalah peran sebagai ummat wasatho
yang ukhrijat li an nas, dengan ciri amaliahnya adalah ta'muruna bi al ma'ruf
wa tanhauna 'ani al munkar. Dan untuk menjalankan semua ini, sekali lagi ummat
membutuhkan Al-Qur'an. Masalahnya bagaimana kita pandai menempatkan AL-QUR'AN
sebagai Kitabullah yang benar-benar diterima oleh Umat Islam dalam MEMBANGUN
PERADABAN BERMARTABAT?
1. Sudah dijelaskan bahwa
Al-Qur'an adalah kitab petunjuk (huda), kitab pembeda (fur'qan), kitab obat
(syifa), kitab peringatan (zikr), kitab penjelas dan pembuktian (bayyinat dan
burhan). Semua ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an digaransi Allah untuk
tidak perlu diragukan kebenarannya.
2.
Dan ketahuilah bahwa generasi pertama
merupakan generasi luar biasa. Mereka tidak memulai keislaman mereka dengan
modal harta, kedudukan, ataupun popularitas. Mereka memulai Islam dengan
mengawali menyatakan sikap pasrah dan tunduk kepada Pemilik Semesta Raya (Allah
جل
جلا
له).
3. Selanjutnya mereka
mulai menjalankan kehidupan berislam dengan sepenuhnya menjadikan Al-Qur'an
sebagai pemandu kehidupan menuju Ridho Allah. Al-Qur'an menjadi pemacu dan
pemicu semua aktivitas mereka. Gerakan quantum yang mereka lakukan adalah
gerakan yang membuat terbelalaknya segala sesuatu yang menolak tunduk kepada
Allah, apakah itu pribadi, komunitas masyarakat ataupun negara. Hiraklius pun
mengatakan, bahwa ia berfirasat bahwa satu hari kelak, tahta kerajaannya akan
di kuasai oleh muslim. Sementara Nabi Muhammad
SAW menyatakan bahwa satu hari kelak,
Konstantinopel akan ditaklukkan.
4.
Al-Qur'an bagi mereka adalah GPS atau Peta
Jalan dengan tujuan yang jelas, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat dalam ridho
Allah جل جلا له
5.
Adapun pola yang dapat dilakukan umat dalam
menjadikan Al-Qur'an sebagai GPS atau Peta Jalan adalah:
✔ Dengan membacanya
✔ Dengan merenungkan maknanya
✔ Dengan menghafalnya
✔ Dan dengan menerapkan “moral” Al-Qur'an dalam kehidupan kita
sehari-hari
MUKMIN QUR'ANI
1 Dunia membutuhkan
hadirnya manusia Qur'ani, manusia yang denyut jantungnya adalah Al-Qur'an.
Manusia yang visi hidupnya adalah Al-Qur'an serta misi hidupnya Qur’ani.
2 Dunia membutuhkan
manusia yang sadar bahwa peran hidupnya adalah peran khalifah Allah. Manusia
yang tulus merawat, memperbaiki dan mengolah serta membentuk dunia ini
sebagaimana seharusnya, bukan manusia eksploitatif yang bertindak secara zhalim
dan hanya mementingkan diri sendiri.
3 Manusia Qur'ani adalah
mereka yang "The Best" pada dirinya sendiri, di tengah keluarga dan
masyarakatnya, serta ia merupakan bagian rakyat yang berdaya.
4 Manusia Qur'ani adalah manusia
yang solutif, bukan pembuat masalah.
5.Manusia Qur'ani adalah
manusia yang harga dirinya adalah surga dan ridha Allah.
Sudah saatnya sekarang
kita berusaha memiliki karakter Mukmin Qur'ani dengan menetapkan diri kita,
siapkan diri untuk menjadi bagian mukmin Qur'ani dan mengerjakan semua kebaikan
diminta ataupun tidak. Semoga kita, tidak sekedar menjadi dan mengaku muslim,
tapi kita juga adalah mereka yang memiliki hubungan khusus dengan Al-Qur'an
Wallahu a'alam bisshowab.
Referensi :
Membangun Mukmin
Berkepribadian Al-Qur'an
Oleh : Ust. A. Latif Khan
BBQ/02/AHQ-IHQ/DK-ODOJ