Rabu, 22 Oktober 2014

Move on

Print Friendly and PDF

Tak mudah seperti terucap
Aku ikhlas,aku sudah move on
Terasa begitu sakit
Ketika menikam diri sendiri
Membunuh perasaan ini
Bagaikan mencabut tanaman belukar
Tak mudah
Purnama tlah berlalu
Namun masih terasa cahayanya bagiku
Terkadang aku merasa iri
Akan kisahku yang berliku ini
Bahkan aku tak ingat lagi
Kapan pertama aku membunuh perasaan ku
Dan terakhir aku membunuhnya lagi
Seakan rasa itu terus berestafet
Dalam lingkaran kalbuku yang rapuh
Sempat aku bertanya padaNYA
Kenapa harus teringat
Berharap yg tiada diharap
Menunggu yang tak ingin ditunggu
Rasanya aku ingin amnesia
Tak ingat masa lalu
Mengenal siapapun
Itu yang ku ingin
Terlalu rapuh hati ini mengenalmu
Hingga angin pun menertawakan kegilaan ku
Dan membawaku terbang bersamanya
Terlepas dari kelaluan masa

cinta karnaNYA

Print Friendly and PDF
Aku memanglah orang awam yang mengenal cinta
Dulu cinta yang aku kenal adalah bahagia saat bertemu
Mendengar suaranya bahkan melihat dia saja sudah cukup
Terkadang aku ingin berdua berjalan seperti pasangan lainnya
Tersadar dari semua itu
Semua cinta yang semu
Yang bukan karena hati melainkan emosi
Baginya jarak yang memisahkan adalah problema besar
Namun bagiku itu adalah hal yang terbaik
Sempat terbesit ingin rasanya berjumpa walau hanya sesaat
Tapi inilah jalanNYA
Inilah rencana dariNYA
Dalam menjaga hatiku yang rentan terkontaminasi emosi
Aku dan kamu slalu dipisahkan sedari dulu
hingga satu dasawarsa kta dipertemukan kembali
Pertemuan dan yang menjadi akhir dari segalanya
Dimana aku mulai mengenalNYA
Disaat kau sering bercumbu denganNYA
Baginya memandang bahkan bergurau dengan sang kasih itu mudah
Namun tidak bagiku
Jangankan bergurau,menatap parasmu saja aku tak mampu
Karena aku sangat mengagumimu
Dan tak akan mampu aku mengotori hatiku dengan meneteskan racun emosi itu
Baginya sepi itu menyiksa
begitu juga dengan aku dan muhasabahlah penawarku
Kupeluk sepi bersimpuh padaNYA
Karna ku yakin inilah cara dia menjaga aku
Menjaga hati aku
Menjaga cintaku yang mungkin saat ini masih aku tawarkan kepada kamu
Namun tak akan tahu nanti aku berikan
Yang pasti untuk imamku kelak
Entah itu kamu atau dia
Dan aku pun tak tahu

Kamis, 09 Oktober 2014

CINTA

Print Friendly and PDF
Aku masih belum mengerti akan cinta. cinta yang sesungguhnya bukan sekedar emosi belaka. Aku masih belum tahu apa itu cinta. Cinta karenaNYA yang datang atas izinNYA dan pergi juga karenaNYA. Tak sedikit yang mendewakan cinta seakan hal yang paling agung tapi bukankah cinta itu simple. Tak serumit algoritma yang hanya orang-orang tertentu yang tahu cara menyelesaikannya.
 Ketika aku bertanya pada kerabat yang kukagumi untuk menayakan bagaimana caranya agar mampu melupakan dia. Dengan singkat dia menjawab cintai karena Allah SWT. Aku sempat tertegun bagaimana caranya ku mencintai dia karena Allah sdangkan aku sendiri masih belum bisa mencintai Allah. Shalatku seakan hanyalah olah tubuh belum karena ingin bertemu denganNYA.  Masih hanya melakukan kewajiban. Bacaanku dalam menyebut namanya masihlah kaku dan bagai anak TK yang baru belajar membaca...masih terbata dan belumlah indah terdengar.
Aku terus melawan sepi dalam keheninganNYA hingga akhirnya aku mulai mengenalNYA bahkan mulai jatuh cinta terhadapNYA. Dan akhirnya aku mulai mengerti dan memahami apa itu mencintai karenaNYA. Dan begitu pun dengannya yang kini semakin menjauh. Menjauh untuk mendapatkan cintaNYA.
Tiada lelah bersimpuh ku dihadapanNYA pada sepertiga malamNYA kulantunkan kidung do"a terindah untukmu yang kuharap dengan izinNYA aku dapat melepaskanmu. Melalui kamu aku mengenal Allah...mencintai Allah dan melakukan segala sesuatu karena Allah meski aku masih belum menjadi muslimah...muslimah yang sejati dan aku akan terus berhijrah agar mampu menyandang muslimah...muslimah sejati...muslimah sholeha.
Terima kasih cinta...yang hadir dalam hariku dan menjadikan aku pribadi yang semakin baik.

Rabu, 08 Oktober 2014

Izinkanlah aku menangis

Print Friendly and PDF

Disaat hati tak mampu lagi
Menahan hantaman emosi
Yaa Rabb...
Izinkanlah aku menangis
Dalam pelukanMU yang damai
Biarkanlah airmataku mengalir
Beriringan dengan do'aku ini
Disaat jiwa semakin rapuh
Izinkanlah aku bersandar
Dengan tawakkal ku yang kau jaga
Genggam aku dalam sabarMU
Agar aku mampu berdiri
Dan takkan jatuh menggoreskan luka
Izinkanlah aku menangis
Menangis dan menangis
Dalam menjaga hatiku ini
Terus ku jaga dalam jalanMU
Hingga ada seseorang
Yang menadahkan airmata ku
Dengan kesholehannya
Menghapuskan bekasan air mata
Dengan keikhlasannya

Minggu, 05 Oktober 2014

Hijrah

Print Friendly and PDF

Ini bukanlah kali kedua
Entah berapa kali aku merasakan
Disaat ketiada berdayaan datang
Memasuki ruang kalbuku
Meracuni alam fikiranku
Dan hanyalah keikhlasan
Yang menjadi patih dalam jiwaku
Setiap kali ingin membunuhmu
Membunuh rasa yg tiada menahu
Kapan berAssalamu'alaikum pada kalbuku
Dalam hari-hariku
Hingga lebih tujuh purnama
Bahkan berwindu sudah
Hanyalah sabar tamengku saat itu
Disaat hati bertempur emosi
Bagaimana mungkin aku mampu
Membenci meski hati teramat ingin
Jika yang setiap kali yang kau berikan
Adalah cercahan cahaya
Yang membuatku semakin rindu
Merindumu karenaNYA
Mencintaimu karenaNYA
Jutaan tetesan air mataku
Yang hanya untukmu
Di kala sepertiga malamNYA
Hanya mampu kubersimpuh
Dalam setiap sujudku
Bermunajat kepadaNYA
Dan ku ikhlaskan semua
Jika melalui dirimu lah
Aku semakin mengenalNYA
Semakin mencintaiNYA
Dan tak ingin jauh dariNYA
Hanyalah kidung do'a
Yang bisa aku balas akan semua ini
Semoga kita akan saling berkasih
Dalam ikatan saudara di jannahNYA.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Imamku

Print Friendly and PDF
Aku belumlah sholeha
Tapi aku harap bersamamu aku akan mampu menjadi sholeha
Aku bukanlah yang terbaik
Tapi bersamamu lah aku akan menjadi lebih baik
Janganlah lelah dalam mendidikku
Dalam mengenalkanku denganNYA
Saat ini kita masih terhalang
Oleh dinding yang menjarakkan kita
Menguji kesabaran kita
Ketulusan kita dalam meraih cinta
Cinta karenaNA
Terlepas dari semua emosi
Biarlah air mata dalam bemunajat terhadapNYA
Dikala sepertiga malamNYA
Karna aku yakin karenaNYA pula kita akan bersatu
Wahai calon imamku