Allah mempunyai rencana lain ketika kita
dihadirkan seseorang yang akan mengisi kehidupan kita dan kemudian dipisahkan
seketika tanpa keinginan kita. Ketika Allah menghadirkan dia yang tanpa kita
minta dan harap, datang begitu saja karena-Nya dan berjalan seperti air jernih
yang mengalir. Mewarnai dunia kita, yang dari hampa akan sepi menjadi ramai
penuh keceriaan. Hingga kita sempat terlena karena semua itu dan lupa kalau itu
semua hanyalah sebuah titipan Allah semata . Disaat keterlenaan kita, Allah
berusaha menjauhkan kita bahkan memisahkan hingga tiada yang tahu berapa lama,
mungkin selamanya berpisah dengan dia. Ketika kita sedang dijauhkan yang
terindah dalam kenangan adalah sebuah nasehat. Nasehat yang sempat teracuhkan
namun kita baru sadar kalau itulah sebenarnya yang Allah tanamkan pada kita.
Agar kita mampu bersabar, ikhlas terhadap ketetapan-Nya. Dan membuat kita
menjadi pribadi yang dewasa, tegar dan lebih baik dari sebelumnya. Kita tidak
akan pernah sadar seberapa penting dia untuk kita, tersadar ketika dia sudah
dijarakkan lagi oleh Allah. Dan hanyalah keikhlasan yang akan menghapus
semuanya. Mungkin dia belum yang terbaik untuk kita karena sebaik-baiknya
pilihan adalah pilihan dari-Nya.
Ada sebuah kisah dari seorang sahabatku dimana dia selalu melakukan
istikharah dalam menentukan pilihan baik jodoh maupun pekerjaan.
Sebut saja fulan. Ketika itu tiba-tiba salah seorang
temannya mengajak dia untuk berta’aruf. Sungguh niatan baik darinya, namun
yanti tidak langsung mengiyakan maupun menolaknya. Dia teringat akan nasehat
sahabatnya,”memantapkan hati itu penting maka berisitikharalah”. Seketika itu
juga dia melakukan istikharah selama beberapa hari agar diberi petunjuk oleh
Allah SWT. Ketika merasa sudah mantap akan pilihannya, semakin diperkencang
lagi istikharahnya agar yang di dapat adalah memang petunjuk-Nya bukan bisikan
syaithan yang sesat. Dan memang yakin akan keputusannya tersebut maka tak lama
dia langsung memberi keputusan terhadap ikhwan tersebut. Tidak baik juga
terlalu lama yang nantinya dikira memberi harapan terhadap orang yang memang
menaruh harap kepadanya. Dengan membaca Basmallah…dia menolak ikhwan itu secara
sopan. Meski sang ikhwan agak sedikit kecewa dan berusaha untuk memberinya
waktu agar lebih mempertimbangkan lagi keputusan itu. Tapi yanti tetap pada
keputusannya itu.
Sudah lama juga yanti tidak berkomunkasi dengan
teman-temannya. Ketika bbman dg salah seorang temannya, dia sempat menanyakan
perihal ikhwan tersebut. Istighfar seketika itu juga ketika tahu bahwa ikhwan
tersebut tengah menjalin hubungan dengan temannya juga. Dalam hatinya bergumam…”Apakah
karena ini maka ketidakyakinan itu muncul.” Untuk mencari kebenarannya lagi,
dia pun berkomunikasi dengan temannya lagi karena takutnya akan menjadi
fitnah kalau hanya mendengar dari satu pihak saja. Dan belum pasti akan
kebenarannya. Setelah ngobrol banyak dengan temannya dan menceritakan semuanya
untuk memastikan kebenarannya itu. Ternyata Allah memang maha Adil. Semuanya
itu benar, Astaghfirullahal’adzim….bagaimana mungkin seorang ikhwan bisa
mengajak akhwat berta’aruf sedangkan dia sendiri tengah menjalin hubungan
dengan yang lain dan hubungan mereka baik-baik saja….
Alhamdulillah Allah memang memberikan yang terbaik,karena
Allah Maha Mengetahui dari apa yang tidak kita ketahui dan Allah Maha Adil. Benar
juga apa nasehat sahabatnya itu,istikharah itu penting.
Ketika kita melibatkan Allah dalam suatu perkara,maka Insya Allah jawaban terbaik yang diberikan-Nya. Dalam islam sendiri untuk menentukan suatu pilihan difasilitasi dengan Istikharah. Memantapkan hati itu penting makanya kita harus berisitkharah.
Shalat Istikharah adalah Shalat Sunnat dua rakaat
untuk memohon petunjuk kepada Allah, dalam hal menentukan pilihan dari dua
perkara yang belum diketahui baik dan buruknya. Dalam sebuah Hadist dikatakan,
Jabir bin Abdullah ra berkata : “ Rosulullah SAW mengajarkan kepada kami
beristikharah pada segala macam urusan kami, seperti beliau mengajarkan kepada
kami surat Al-Qur’an.”
Dan didalam Hadist yang lain Rosulullah SAW bersabda : “ Apabila seseorang diantara kamu berkeinginan melakukan sesuatu, hendaklah ia ruku’ dengan dua ruku’ (shalat dua rakaat) yang selain fardhu. Sesudah Shalat, kemudian membaca do’a.
Dan didalam Hadist yang lain Rosulullah SAW bersabda : “ Apabila seseorang diantara kamu berkeinginan melakukan sesuatu, hendaklah ia ruku’ dengan dua ruku’ (shalat dua rakaat) yang selain fardhu. Sesudah Shalat, kemudian membaca do’a.
“(kedua Hadist tersebut diatas terdapat dan
dikutip dari buku Rahasia Shalat Sunnat oleh : Abdul Manan bin H. Muhammad
Sobari, halaman 58 – 59)
Ket : Yang dimaksud dalam Hadist ini dengan Ruku’ dengan dua Ruku’ ialah Shalat Istikharah dua raka’at.
Ket : Yang dimaksud dalam Hadist ini dengan Ruku’ dengan dua Ruku’ ialah Shalat Istikharah dua raka’at.
Allah Ta’ala
berfirman,
وَعَسَى
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا
وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Berikut do’a istikharah :
“Ya Allah,
Tuhanku, sesungguhnya aku mohon petunjuk kepada-Mu tentang mana yang baik
buatku menurut ilmu-Mu. dan aku mohon diberi kekuatan dengan kekuatan-Mu dan
dengan keagungan-Mu yang besar. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Kuasa,
aku tidak berkuasa. Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui
serta Engkaulah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau
tahu bahwa perkara ini baik bagiku dan agamaku dan dalam kehidupanku dan pada
akibat tindakanku, maka tetapkanlah untukku kemudian berkahilah aku. Ya Allah,
jika Engkau mengetahui bahwa pekerjaan ini buruk bagiku dalam agamaku dan
kehidupanku dan akibat tindakanku, maka palingkanlah yang jahat itu dari aku
dan palingkanlah aku darinya. Dan tentukanlah bagiku kebajikan sekiranya ada.
Kemudian ridhoilah aku dalam kebajikan itu. “ ( HR Bukhari ).
Masya Allah…indah benar bukan do’a tersebut.
Memohon dengan mengagungkan-Nya dan dengan merendah karena kita memanglah
lemah. Semoga senantiasa kita diberikan yang terbaik dari yang terbaik oleh
Allah SWT karena hanya Allah yang Maha Mengetahui dan tahu apa yang dibutuhkan
kita.
^ _ *