Senin, 25 Mei 2015

Istikharah Itu Penting!!!

Print Friendly and PDF
Allah mempunyai rencana lain ketika kita dihadirkan seseorang yang akan mengisi kehidupan kita dan kemudian dipisahkan seketika tanpa keinginan kita. Ketika Allah menghadirkan dia yang tanpa kita minta dan harap, datang begitu saja karena-Nya dan berjalan seperti air jernih yang mengalir. Mewarnai dunia kita, yang dari hampa akan sepi menjadi ramai penuh keceriaan. Hingga kita sempat terlena karena semua itu dan lupa kalau itu semua hanyalah sebuah titipan Allah semata . Disaat keterlenaan kita, Allah berusaha menjauhkan kita bahkan memisahkan hingga tiada yang tahu berapa lama, mungkin selamanya berpisah dengan dia. Ketika kita sedang dijauhkan yang terindah dalam kenangan adalah sebuah nasehat. Nasehat yang sempat teracuhkan namun kita baru sadar kalau itulah sebenarnya yang Allah tanamkan pada kita. Agar kita mampu bersabar, ikhlas terhadap ketetapan-Nya. Dan membuat kita menjadi pribadi yang dewasa, tegar dan lebih baik dari sebelumnya. Kita tidak akan pernah sadar seberapa penting dia untuk kita, tersadar ketika dia sudah dijarakkan lagi oleh Allah. Dan hanyalah keikhlasan yang akan menghapus semuanya. Mungkin dia belum yang terbaik untuk kita karena sebaik-baiknya pilihan adalah pilihan dari-Nya.

Ada sebuah kisah dari seorang  sahabatku dimana dia selalu melakukan istikharah dalam menentukan pilihan baik jodoh maupun pekerjaan.
Sebut saja fulan. Ketika itu tiba-tiba salah seorang temannya mengajak dia untuk berta’aruf. Sungguh niatan baik darinya, namun yanti tidak langsung mengiyakan maupun menolaknya. Dia teringat akan nasehat sahabatnya,”memantapkan hati itu penting maka berisitikharalah”. Seketika itu juga dia melakukan istikharah selama beberapa hari agar diberi petunjuk oleh Allah SWT. Ketika merasa sudah mantap akan pilihannya, semakin diperkencang lagi istikharahnya agar yang di dapat adalah memang petunjuk-Nya bukan bisikan syaithan yang sesat. Dan memang yakin akan keputusannya tersebut maka tak lama dia langsung memberi keputusan terhadap ikhwan tersebut. Tidak baik juga terlalu lama yang nantinya dikira memberi harapan terhadap orang yang memang menaruh harap kepadanya. Dengan membaca Basmallah…dia menolak ikhwan itu secara sopan. Meski sang ikhwan agak sedikit kecewa dan berusaha untuk memberinya waktu agar lebih mempertimbangkan lagi keputusan itu. Tapi yanti tetap pada keputusannya itu.
Sudah lama juga yanti tidak berkomunkasi dengan teman-temannya. Ketika bbman dg salah seorang temannya, dia sempat menanyakan perihal ikhwan tersebut. Istighfar seketika itu juga ketika tahu bahwa ikhwan tersebut tengah menjalin hubungan dengan temannya juga. Dalam hatinya bergumam…”Apakah karena ini maka ketidakyakinan itu muncul.” Untuk mencari kebenarannya lagi, dia pun berkomunikasi dengan temannya lagi karena takutnya akan menjadi fitnah kalau hanya mendengar dari satu pihak saja. Dan belum pasti akan kebenarannya. Setelah ngobrol banyak dengan temannya dan menceritakan semuanya untuk memastikan kebenarannya itu. Ternyata Allah memang maha Adil. Semuanya itu benar, Astaghfirullahal’adzim….bagaimana mungkin seorang ikhwan bisa mengajak akhwat berta’aruf sedangkan dia sendiri tengah menjalin hubungan dengan yang lain dan hubungan mereka baik-baik saja….
Alhamdulillah Allah memang memberikan yang terbaik,karena Allah Maha Mengetahui dari apa yang tidak kita ketahui dan Allah Maha Adil. Benar juga apa nasehat sahabatnya itu,istikharah itu penting.


Ketika kita melibatkan Allah dalam suatu perkara,maka Insya Allah jawaban terbaik yang diberikan-Nya. Dalam islam sendiri untuk menentukan suatu pilihan difasilitasi dengan Istikharah. Memantapkan hati itu penting makanya kita harus berisitkharah.
Shalat Istikharah adalah Shalat Sunnat dua rakaat untuk memohon petunjuk kepada Allah, dalam hal menentukan pilihan dari dua perkara yang belum diketahui baik dan buruknya. Dalam sebuah Hadist dikatakan, Jabir bin Abdullah ra berkata : “ Rosulullah SAW mengajarkan kepada kami beristikharah pada segala macam urusan kami, seperti beliau mengajarkan kepada kami surat Al-Qur’an.”
Dan didalam Hadist yang lain Rosulullah SAW bersabda : “ Apabila seseorang diantara kamu berkeinginan melakukan sesuatu, hendaklah ia ruku’ dengan dua ruku’ (shalat dua rakaat) yang selain fardhu. Sesudah Shalat, kemudian membaca do’a.
“(kedua Hadist tersebut diatas terdapat dan dikutip dari buku Rahasia Shalat Sunnat oleh : Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, halaman 58 – 59)
Ket : Yang dimaksud dalam Hadist ini dengan Ruku’ dengan dua Ruku’ ialah Shalat Istikharah dua raka’at.
Allah Ta’ala berfirman,
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Berikut do’a istikharah :
 “Ya Allah, Tuhanku, sesungguhnya aku mohon petunjuk kepada-Mu tentang mana yang baik buatku menurut ilmu-Mu. dan aku mohon diberi kekuatan dengan kekuatan-Mu dan dengan keagungan-Mu yang besar. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Kuasa, aku tidak berkuasa. Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui serta Engkaulah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa perkara ini baik bagiku dan agamaku dan dalam kehidupanku dan pada akibat tindakanku, maka tetapkanlah untukku kemudian berkahilah aku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa pekerjaan ini buruk bagiku dalam agamaku dan kehidupanku dan akibat tindakanku, maka palingkanlah yang jahat itu dari aku dan palingkanlah aku darinya. Dan tentukanlah bagiku kebajikan sekiranya ada. Kemudian ridhoilah aku dalam kebajikan itu. “ ( HR Bukhari ).

Masya Allah…indah benar bukan do’a tersebut. Memohon dengan mengagungkan-Nya dan dengan merendah karena kita memanglah lemah. Semoga senantiasa kita diberikan yang terbaik dari yang terbaik oleh Allah SWT karena hanya Allah yang Maha Mengetahui dan tahu apa yang dibutuhkan kita.

^ _ *

Miladan

Print Friendly and PDF

Yaa habiibatii miladan sa’idan….barakallahu fii ‘umrik. Do’a sederhana namun kado yang amat berharga. Akhir dari semua yang menjadi berlalu dan menjadi awal nutk memulai kehidupan kembali. Dimana kontrak hidup kita di fana ini berkurang dan usia semakin bertambah. Awali langkah permulaan dengan kebaikan untuk menuju akhir yang semakin lebih baik. Sepertinya halnya evolusi, perlu waktu kurang lebih 8 tahun. Begitu juga dengan kepribadian hati kita. Kali ini, di usiaku yang ke-27 tahun tak banyak resolusi yang aku cetak biru dalam hati namun ada beberapa yang memang tlah aku cetak biru khususnya berhijrah kaffah dan terus beusaha agar bisa menjadi kekasih-Nya.

Yaa Rabb…
Bertambahnya usiaku ini yang berarti semakin berkurang kontrak hidupku
Jadikanlah aku sebagai hamba-Mu
Yang banyak bersyukur akan nikmat-Mu
Jadikanlah hamba-Mu ini
Agar bisa menjadi kekasih-Mu
Jagalah hamba-Mu ini
Dari segala prasangka, lisan yang menyakiti
Dan sikap yang buruk
Mudahkanlah hamba-Mu ini
Untuk dapat meraih hidayah-Mu
Mendapatkan keridhoan-Mu
Allahumma amin yaa Allah
Yaa rabbal ‘alamin


Jumat, 22 Mei 2015

Hijab I'm in Love

Print Friendly and PDF
 Ketika aku sudah memantapkan diri untuk berhijrah secara kafah yang perlahan dan bertahap maka itu akan menjadi prioritas utamaku. Terkadang aku merasa jenuh juga mengenai rezeki yang hingga saat ini aku masih belum mendapatkan pekerjaan. Penolakan pernah berapa kali aku lakukan karena adanya pendiskriminasian terhadap perempuan yang berhijab terlebih secara syar’i. memang sih kalo untuk receptionist ya fardhu ‘ain untuk good looking. Namun sangat disayangkan yang tidak membolehkan berhijab untuk posisi tersebut, bukankah keramahan dalam berkomunikasi juga merupakan hal yang utama sebagai receptionist?? Dan memang belum rezeki karena aku tetap mempertahankan jilbabku ini yang perlahan mulai aku sederhanakan. Aku jadi teringat kisah teladan ustadzah Oki Setiana Dewi tentang Marwah as-Syarbini, wanita muslim yang terbunuh karena mengenakan jilbab.
Marwah as-Syarbini, seorang ibu yang mempunyai seorang anak,sedang mengandungkan tiga bulan, mati akibat ditikam 18 kali oleh seorang pemuda jerman keturunan Rusia yang anti islam dan anti muslim. Marwah ditikam di ruang mahkamah kota Dresden,Jerman sebelum memberi keterangan keatas kesnya. Ia mengadu tentang seorang pemuda jerman Alex W yang kerap menyebutnya “terroris” hanya disebabkan beliau berjilbab. Dalam suatu kesempatan, pemuda itu bahkan pernah menyerang Marwah dan berusaha melepaskan jilbab Muslimah berasal dari Mesir itu. Marwah memenangkan persidangan tersebut atas dasar Hak Asasi Manusia dan atas kekalahan Alex tersebut  disaat berada di mahkamah itulah, Alex kembali menyerang Marwah, kali ini ia menikam Marwah berkali-kali hingga Marwah meninggal. Suami Marwah yang berusaha melindungi isterinya, terkena tembakan pihak berkuasa yang berdalih tidak sengaja menembah suami Marwah yang kini berada dalam keadaan kritikal di hospital Dresden. Ribuan penduduk mesir menghantar jenazah Marwah ke tempat pengkebumiaanya. Beliau tidak sepopular artis tersohor dunia , tetapi pastinya beliau tersohor di kalangan penduduk langit kerana mempertahankan harga diri, maruah dan agamanya melalui tudungnya.
Maka dari itu aku ikhlaskan untuk tidak mengambil pekerjaan tadi dan aku yakin Allah pasti akan menggantikan yang lebih baik khususnya agamaku. Setelah hampir satu bulan aku mengapply cv kemana-kemana dengan memprioritaskan yang memperbolehkan berhijab dan Alhamdulillah kemarin diterima. Hari pertama training dan sekarang pun juga seharusnya training tapi lagi-lagi aku tidak memiliki kenyamanan di islamku. Akhirnya yang tadinya mau ke kantor aku jadinya ke perpustakaan UI. Heheh 

Kemarin saat training pertama yang membuat ketidaknyamanan dalam agamaku adalah trainer tersebut dimana dia masih muda 23tahun, pria tapi koq ya cowometroseksual gitu yah….Very good looking sampai-sampai tuh bibir warnanya ngalahin lipstick kita loh. Hahaha…Disitu aku membathin,nggak bermaksud su’udzon atau merasa paling bagus akhlaqnya tapi sudah pasti perusahaan ini kurang bertoleransi di agama. Disesi training tema jam kerja, dia juga menceritakan kalau disini setiap sabtu sering mengadakan futsal(wajarlah) terus yang bikin aku sempet shock yaitu adanya karaokean free berikut aneka minumannya (udah ketebak dah apa aja tuh aneka minumannya) setiap malam sabtu sampe larut. Astaghfirullah…dalam hatiku sebanyak-banyaknya. Udah nggak ada timur-timurnya dah tuh Perusahaan. Untuk bercandaan di tengah materi juga sungguh kurang sopan menurut aku yang mungkin bagi mereka itu adalah hal yang biasa. Naluri aku udah langsung memberontak (mungkin malaikat-malaikat kecil dihatiku pada demo bawa papan tinggalkan jahiliyah…cari yang lain,prioritaskan keamanan agama. Hehehe). Alhamdulillah training hanya sampai jam makan siang so I’m free yeeay…..pulang.
Aku selalu mengingat kisah marwah dimana dia mempertahankan hijabnya meski nyawa taruhannya. Sehingga aku berfikir begitu bodohnya aku yang hanya karena materi harus melepas hijab dan menjadi jilboobers lagi. Gimana aku bisa cepat meraih hidayah??!!!! Bathinku lagi. Flashback masa-masa evolusi berhijab aku. Dan semakin aku mantapkan hati untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.
Mengutip lagu Hijab I’m in Love Oki Setiana dewi & Nindy adiknya

Ketika mengenalmu hati selalu bertanya sudah siapkah aku
Akhirnya ku mengerti ku telah jatuh hati
Dan menghijablan diri
Indahnya…oh teduhnya
Cantikkan hariku
……
Semenjak bersamamu kau hiasi hariku
Ceriakan selalu
Takkan kulepas lagi karena kau telah menjadi
Bagian dari hidupku


 
Ketika ketenangan itu ada dan sudah bersemayam dalam hati apakah kita bisa rela ketenangan tersebut dijajah. Pastinya tidak akan pernah rela kan…begitu juga dengan berhijab. Dimana berhijab itu merupakan perintah dari Allah. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin. “Hendaklah mereka menutup jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah  untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu . dan Allah Maha pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-Azhab : 59)
“Wahai anak cucu Adam! Sesunguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka mengingat.”
(Q.S Al-Araf : 26)


Lalu…apakah demi materi kita rela melepaskan pakaian kita. Bagi aku tidak, karena ketika aku memulai berhijab dengan sendirinya hati aku pun mulai terhijabi. Makanya,aku kurang setuju ketika seorang perempuan berucap “jilbabi hati dulu baru jilbabi fisik”. Itu adalah salah, karena dengan berhijab maka “nur” cahaya dalam hati kita akan semakin terang dan hati pun perlahan terhijabi. Memang tidak mudah dan instant bisa langsung secara syar’i,meskipun ada juga yang berhijrah kaffah,menyeluruh karena telah mendapat hidayahNya. Semua memerlukan proses, bertahap karena evolusi saja tidak secara langsung melainkan butuh waktu bertahun-tahun. Begitu juga dengan evolusi hati kita, hijab kita. Disaat sekarang kita masih belum syar’i dalam berhijab tapi insya allah ketika evolusi ataupun revolusi hati meledak kita pasti bisa sederhana dalam berhijab. Karena hijab itu sederhana. Hijab I’m in love……

Kamis, 21 Mei 2015

Cinta karena Allah

Print Friendly and PDF
Bagiku cinta adalah cahaya,pembenaran dan keikhlasan. Cahaya yang senantiasa menerangi kita dari kegelapan. Pembenaran yang menjadikan kita dari yang salah menjadi baik. Dan keihklasan yang tak ada kekecewaan berlebih ketika kita sadar akan ketetapanNya bahwa dia bukan untuk diri kita, yakin akan diberi gantinya yang lebih baik lagi. Karena kaktus juga akan telihat indah disaat ia tengah berbunga.
“Likulli Syai-in Idza Faroqtahu ‘iwadun, Wa laisa lillahi in faroqta min ‘iwadi”
(Segala sesuatu, jika kita berpisah darinya , pastilah ada penggantinya. Tetapi Allah, ketika berpisah dari-Nya adakah ganti yang patut?  )
Subhanallah….sungguh indah syair tersebut.
Pada dasarnya cinta tidaklah ada kesedihan melainkan kedamaian dan ketenangan dalam hati. Ketika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya tidaklah ada benci yang tumbuh di hati. Begitu juga ketika kita mencintai seseorang karena Allah, tidak pernah sekalipun timbul benci pada hati karena yang ada hanyalah ketenangan, penerangan seperti cahaya. Seringkali aku berusaha untuk coba membenci meski ada keburukan yang ada pada dirinya, namun aku takkan pernah mampu karena sama sekali diri ini tak bisa membenci.
Cinta memanglah fitrah sehingga haruslah benar-benar kita jaga dengan baik, bukan malahan mengotorinya dengan emosi-emosi sesaat yang menyesatkan dan berakhir penyesalan yang menimbulkan kebencian. Mencintai karena Allah….memanglah sulit untuk dilakukan. Aku pun juga demikian. Ketika terus mencari bagaimana mencintai sorang ikhwan karena Allah. Bertahun-tahun aku baru menyadari bagaimana mencintai karena Allah dan seperti apa mencintai karena Allah. Sungguh tak ada benci sedikitpun untuk dirinya karena Cahaya itu selalu ada baik dalam gelap maupun terang. Seperti dirinya yang menjadi cahaya dalam gelapku. Pembenaran, yang menjadikan aku dari yang buruk menjadi cukup baik dan terus berusaha untuk menjadi baik bukan karenanya melainkan karena-Nya. Kesedihan itu pastinya ada namun tak disertai akan kebencian. Ketika bersedih terlebih disaat rindu mulai merasuk pada jiwa yang hampa, hati terasa rapuh hanyalah do’a dan istighfar yang mampu menepis semua itu. Dan tanpa tersadar kita lebih bermuhasabah kepada sang Rabb…merasa ada sebuah ketenangan jiwa ketika kita tengah memeluk-Nya, semakin berusaha untuk mencintai-Nya dan berharap bisa menjadi kekasih-Nya. Itulah cinta sejati, cinta yang sesungguhnya.
Cinta itu bukanlah pengorbanan melainkan keikhlasan ketika kita akan berusaha untuk mendapatkan orang yang kita cintai.
Cinta sejati itu adalah tak mampu diri ini untuk memandang parasnya
Karena dia terlalu suci jika dikotori emosi sesaat
Dan biarlah dengan do'a cara kita menyayanginya
Menyampaikan isi hati kita
Sebesar apa kita mencintainya
Cukuplah Allah saja yang tahu
Dan biarlah Allah yang menentukan pertemuan kita
Karena rencana Allah jauh lebih indah dari kita
Karena kita hanyalah pelakon
Pada fana yang sesaat

Rabu, 20 Mei 2015

Sirius

Print Friendly and PDF

Terkadang ada rasa ingin ku bercerita
Sebebas sedulu kala
Rindu akan nasehat – nasehatmu
Yang kini hanyalah sebuah kenangan indah
Terindah melebihi sakura
Penat hati akan kebimbangan
Lelah akan permainan hati
Hingga aku tak tau
Akan sampai kapan rasa ini pudar
Cahaya adalah kamu
Sirius adalah kamu
Karena dirimu tersimpan jutaan akan keikhlasan
Dan aku kini merindumu
Rindu akan kata-kata bijakmu

Sirius…

Minggu, 17 Mei 2015

Ikhlas

Print Friendly and PDF

Adaku tiada karenamu
Melewati masa tanpa batas
Arah yang tak tau dimana ujungnya
Sedih suka karena ada dan ketiadaanmu
Menyatu dalam udara
Yang kuhirup setiap saat
Untuk nafasku dalam hidupku
Yang berakhir dengan keikhlasan

Selasa, 05 Mei 2015

Rapuh

Print Friendly and PDF

Untuk apa air mata ini mengalir
Dari ujung kedua ekor mataku
Untuk apa aku bersedih hati
Dalam menerima ketetapan dariNya
Semua itu bagaikan salju
Yang perlahan akan meleleh
Terkena lembutnya mentari
Tak ada sedikit pun benci yang ada
Semua hanyalah kebaikan untukku
Akulah terlalu rapuh
Terlalu lunak hati yang ku miliki
Hingga mudah hancur karena tersentuh
Akan keshalihanmu itu
Yang terus aku tepis dan menepi semua rasa
Namun aku terlalu lemah
Karena kau hadir di kala gelap
Dan terus menjelma Sirius di langit sana
Paparkan cahaya untukku dari kejauhan
Yang aku tak mampu untuk menatap
Semua yang kau berikan
Seakan bekal untukku
Karna kau tau akan meninggalkanku
Dan aku tak pernah menyadarinya
Kini kau benar-benar meninggalkanku
Dengan kenangan yang kau tanamkan dalam hatiku
Menjadi kenangan yang entah hingga kapan
Aku mampu mengenang semua



Say No to Date.

Print Friendly and PDF


Dulu ketika aku masih remaja niat tidak pacaran adalah karena wujud kesetiaanku terhadap my first love yang hingga sampai aku beranjak dewasa. Meski seringkali tergoda akan manisnya pacaran yang teman-teman lakukan dan Alhamdulillah aku bertahan terhadap godaan tersebut(ya iyalah…secara si doi aja nggak tau kalo ada yang setianya tiada tara nungguin dia dan kita belum dipertemukan lagi. Heheh. Inilah cara Allah menjagaku). Beberapa kali menjadi tong sampah alias curcol dari sahabat-sahabat mengenai pacaran yang lebih mirisnya adalah ketika mereka putus. Pas pacaran aja aku dicuekin,dinomor duakan tapi giliran putus larinya ya ke sahabat-sahabat juga. Alhamdulillah aku bias menjadi sahabat yang baik meski tlah di duakan tapi tetep mau dengerin bahkan meres lap air mata dia. Hehehe
Dalam islam sendiri sudah sangat jelas melarang yang namanya pacaran karna itu mengarah ke zina.
Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk” (Q.S Al-Isra : 32)
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman,hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya,yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Q.S An-nur : 30)
Mendekati saja sudah dilarang apalagi melakukannya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (H.R Al-Bukhari mo.1862 dan muslim no.3259)
Seringkali orang-orang yang menerapkan pacaran terlebih yang usia matang beralasan untuk menjajaki, mengerti satu sama lain dan kecocokan. Bukankah hidup itu saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dan perbedaan akan terasa indah bagaikan racikan-racikan bumbu dalam masakan. Dampak dari pacaran sendiri bagi kita adalah  ketika telah berumah tangga ya sekalipun yang jadi istri/suami pacar terakhirnya. Kalau dalam masa pacaran orang yang menjadi musuh utama adalah sang mantan bukan gebetan atau orang ketiga,keempat dll. Begitu juga dalam berkeluarga, ketika salah satu diantara kita berkomunikasi dengan salah satu mantan meskipun tujuannya sekedar ukhuwah ych tapi tetap aja bisa menjadi pemicu amarah yang akhirnya manjadi boomerang (harus extra tawakkal,ikhlas dan bersabar dch)  Berdasarkan curcolan dari temen-temen yang sudah menikah yang menerapkan pacaran, ketika pasangan tersebut ada kekurangan…ada yang tidak disukai kemudian secara tidak langsung nch akan membandingkan pasangan dengan sang mantan. Itulah alasan kuatku untuk tidak menerapkan pacaran karena aku ora sudi dibanding-bandingkan dengan yang lain dan dalam islam sendiri juga sudah melarang keras PACARAN. So…Say no to date but marriage yes.
Say no to khalwat until akad  dan kata koko Felix Y. Siauw mah #udah putusin aja
^ _ *

Sabtu, 02 Mei 2015

Ayah

Print Friendly and PDF
Ayah…
Begitu tulus kau memberi
Tak peduli akan luka-luka yang ada pada tubuhmu itu
Begitu tulus kau menyayangi kami
Seakan tidak kata lelah yang sering kau ucap
Ingin rasanya aku segera membalas terhadapmu
Nyawaku pun seakan masih belum mampu
Untuk membalas semua yang kau beri
Maafkan lah aku ini ayah
Seringkali ku menangis kala malam
Ditengah sujud merayu dan merajuk terhadapNYA
Agar aku diharamkan dari panasnya neraka
Dan di tempatkan yang terbaik
Hanyalah do’a  untukmu aku membalas
Semua apa yang tlah kau beri
Terima kasih ayah

Aku begitu mencintaimu

Jumat, 01 Mei 2015

Noer

Print Friendly and PDF


Kala hadirmu yang damaikan hati
Dikala sepi  terus memeluk erat diriku
Seakan tak ingin melepas
Dirimu bagaikan cahaya kala gelapku
Yang tengah tersesat dalam hutan sunyi
Adamu bukan inginku
Dan ketiadaanmu bukan mauku
Semua seakan seperti air
Yang mengalir meski hanya melewati celah yang sedikit
Sempat ada rasa ingin kumemuji
Tapi hanyalah sekedar pujian yang sopan
Karna kau lebih indah darinya
Dari dia yang membuatku terus bertahan
Akan kesendirian
Hingga aku semakin mengenal cinta yang sesungguhnya
Cinta karenaNYA
Dan kau datang membenarkan semua
Dari apa yang ku salah menjadi benar
Perlahan tanpa ku sadari
Kau mendewasakanku dengan tutur lembutmu
Hanyalah do’a aku berkasih
Takkan lelah ku bermuhasabah dihadapanNYA
Agar aku slalu menepis semua rasa yang ada
Yang kini mulai merasuk menusuk  hatiku
Namun aku tak ingin hingga slalu menepis
Agar persahabatan ini tak ternoda
Hanya karena emosi sesaat
Yang menyesat penuh sesal
Kau adalah noer
Yang menjelma pada gelapku
Hingga cukup hati ini saja yang tau
Sebesar apa aku mengagumimu
Yang aku pun belum pernah tau
Apakah akan berakhir dengan cinta
Namun terlalu lemah diri ini untuk mengakuinya
Karna aku hanyalah debu
Yang tak terlihat dan tak berarti
Tak seperti intan yang sering nampak dihadapanmu
Semoga kita dapat dipertemukan dalam surgaNya