Tetiba
pengen nulis ini setelah dapat dari temen . Selama ini taunya cuma Nabi Isa a.s
aja yang bisa berbicara ketika masih bayi.
حَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا
جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمْ يَتَكَلَّمْ
فِي الْمَهْدِ إِلَّا ثَلَاثَةٌ عِيسَى
ابْنُ مَرْيَمَ وَصَاحِبُ جُرَيْجٍ وَكَانَ جُرَيْجٌ رَجُلًا
عَابِدًا فَاتَّخَذَ صَوْمَعَةً فَكَانَ فِيهَا فَأَتَتْهُ
أُمُّهُ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَتْ
يَا جُرَيْجُ فَقَالَ يَا رَبِّ
أُمِّي وَصَلَاتِي فَأَقْبَلَ عَلَى صَلَاتِهِ فَانْصَرَفَتْ
فَلَمَّا كَانَ مِنْ الْغَدِ
أَتَتْهُ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَتْ
يَا جُرَيْجُ فَقَالَ يَا رَبِّ
أُمِّي وَصَلَاتِي فَأَقْبَلَ عَلَى صَلَاتِهِ فَانْصَرَفَتْ
فَلَمَّا كَانَ مِنْ الْغَدِ
أَتَتْهُ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَتْ
يَا جُرَيْجُ فَقَالَ أَيْ رَبِّ
أُمِّي وَصَلَاتِي فَأَقْبَلَ عَلَى صَلَاتِهِ فَقَالَتْ
اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُ حَتَّى
يَنْظُرَ إِلَى وُجُوهِ الْمُومِسَاتِ
فَتَذَاكَرَ بَنُو إِسْرَائِيلَ جُرَيْجًا
وَعِبَادَتَهُ وَكَانَتْ امْرَأَةٌ بَغِيٌّ يُتَمَثَّلُ بِحُسْنِهَا
فَقَالَتْ إِنْ شِئْتُمْ لَأَفْتِنَنَّهُ
لَكُمْ قَالَ فَتَعَرَّضَتْ لَهُ
فَلَمْ يَلْتَفِتْ إِلَيْهَا فَأَتَتْ رَاعِيًا كَانَ يَأْوِي إِلَى
صَوْمَعَتِهِ فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا فَوَقَعَ
عَلَيْهَا فَحَمَلَتْ فَلَمَّا وَلَدَتْ قَالَتْ هُوَ مِنْ
جُرَيْجٍ فَأَتَوْهُ فَاسْتَنْزَلُوهُ وَهَدَمُوا صَوْمَعَتَهُ وَجَعَلُوا يَضْرِبُونَهُ فَقَالَ مَا شَأْنُكُمْ
قَالُوا زَنَيْتَ بِهَذِهِ الْبَغِيِّ فَوَلَدَتْ مِنْكَ فَقَالَ أَيْنَ
الصَّبِيُّ فَجَاءُوا بِهِ فَقَالَ دَعُونِي
حَتَّى أُصَلِّيَ فَصَلَّى فَلَمَّا انْصَرَفَ أَتَى الصَّبِيَّ فَطَعَنَ
فِي بَطْنِهِ وَقَالَ يَا غُلَامُ
مَنْ أَبُوكَ قَالَ فُلَانٌ
الرَّاعِي قَالَ فَأَقْبَلُوا عَلَى
جُرَيْجٍ يُقَبِّلُونَهُ وَيَتَمَسَّحُونَ بِهِ وَقَالُوا نَبْنِي
لَكَ صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ قَالَ
لَا أَعِيدُوهَا مِنْ طِينٍ كَمَا
كَانَتْ فَفَعَلُوا وَبَيْنَا صَبِيٌّ يَرْضَعُ مِنْ
أُمِّهِ فَمَرَّ رَجُلٌ رَاكِبٌ
عَلَى دَابَّةٍ فَارِهَةٍ وَشَارَةٍ حَسَنَةٍ فَقَالَتْ أُمُّهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْ
ابْنِي مِثْلَ هَذَا فَتَرَكَ
الثَّدْيَ وَأَقْبَلَ إِلَيْهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَا
تَجْعَلْنِي مِثْلَهُ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى
ثَدْيِهِ فَجَعَلَ يَرْتَضِعُ قَالَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَحْكِي ارْتِضَاعَهُ
بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ فِي فَمِهِ فَجَعَلَ
يَمُصُّهَا قَالَ وَمَرُّوا بِجَارِيَةٍ
وَهُمْ يَضْرِبُونَهَا وَيَقُولُونَ زَنَيْتِ سَرَقْتِ وَهِيَ تَقُولُ حَسْبِيَ
اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ فَقَالَتْ أُمُّهُ اللَّهُمَّ لَا
تَجْعَلْ ابْنِي مِثْلَهَا فَتَرَكَ
الرَّضَاعَ وَنَظَرَ إِلَيْهَا فَقَالَ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي
مِثْلَهَا فَهُنَاكَ تَرَاجَعَا الْحَدِيثَ فَقَالَتْ حَلْقَى مَرَّ رَجُلٌ
حَسَنُ الْهَيْئَةِ فَقُلْتُ اللَّهُمَّ اجْعَلْ ابْنِي مِثْلَهُ
فَقُلْتَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنِي مِثْلَهُ
وَمَرُّوا بِهَذِهِ الْأَمَةِ وَهُمْ يَضْرِبُونَهَا وَيَقُولُونَ
زَنَيْتِ سَرَقْتِ فَقُلْتُ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ ابْنِي
مِثْلَهَا فَقُلْتَ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِثْلَهَا قَالَ إِنَّ ذَاكَ
الرَّجُلَ كَانَ جَبَّارًا فَقُلْتُ
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنِي مِثْلَهُ
وَإِنَّ هَذِهِ يَقُولُونَ لَهَا
زَنَيْتِ وَلَمْ تَزْنِ وَسَرَقْتِ
وَلَمْ تَسْرِقْ فَقُلْتُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِثْلَهَا
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau telah bersabda: "Tidak ada bayi yang dapat berbicara
ketika masih berada dalam buaian kecuali tiga bayi: bayi Isa bin Maryam, dan
bayi dalam perkara Juraij."
Juraij adalah seorang laki-laki yang rajin
beribadah. Ia membangun tempat peribadatan dan senantiasa beribadah di tempat
itu. Ketika sedang melaksanakan shalat sunnah, tiba-tiba ibunya datang dan
memanggilnya; 'Hai Juraij! '
Juraij
bertanya dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, melanjutkan
shalatku ataukah memenuhi panggilan ibuku? '
Akhirnya ia pun meneruskan shalatnya itu hingga
ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Keesokan harinya, ibunya datang lagi
kepadanya sedangkan Juraij sedang melakukan shalat sunnah. Kemudian ibunya
memanggilnya; 'Hai Juraij! '
Kata Juraij
dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, memenuhi seruan ibuku
ataukah shalatku? ' Lalu Juraij tetap meneruskan shalatnya hingga ibunya merasa
kecewa dan beranjak darinya.
Hari berikutnya, ibunya datang lagi ketika Juraij
sedang melaksanakan shalat sunnah. Seperti biasa ibunya memanggil; 'Hai Juraij!
'
Kata Juraij
dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang haruss aku utamakan, meneruskan shalatku
ataukah memenuhi seruan ibuku? '
Namun Juraij tetap meneruskan shalatnya dan
mengabaikan seruan ibunya. Tentunya hal ini membuat kecewa hati ibunya. Hingga
tak lama kemudian ibunya pun berdoa kepada Allah; 'Ya Allah, janganlah Engkau
matikan ia sebelum ia mendapat fitnah dari perempuan pelacur! '
Kaum Bani
Israil selalu memperbincangkan tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang
wanita pelacur yang cantik berkata;
'Jika kalian menginginkan popularitas Juraij
hancur di mata masyarakat, maka aku dapat memfitnahnya demi kalian.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
meneruskan sabdanya:
'Maka mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk
Juraij, tetapi Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan pelacur tersebut.
Kemudian pelacur itu pergi mendatangi seorang penggembala ternak yang kebetulan
sering berteduh di tempat peribadatan Juraij. Ternyata wanita tersebut berhasil
memperdayainya hingga laki-laki penggembala itu melakukan perzinaan dengannya
sampai akhirnya hamil. Setelah melahirkan, wanita pelacur itu berkata kepada masyarakat
sekitarnya bahwa;
'Bayi ini
adalah hasil perbuatan aku dengan Juraij.'
Mendengar pengakuan wanita itu, masyarakat pun
menjadi marah dan benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah peribadatan
Juraij dan bahkan menghancurkannya. Selain itu, mereka pun bersama-sama
menghakimi Juraij tanpa bertanya terlebih dahulu kepadanya.
Lalu Juraij bertanya kepada mereka; 'Mengapa
kalian lakukan hal ini kepadaku? ' Mereka menjawab; 'Kami lakukan hal ini
kepadamu karena kamu telah berbuat zina dengan pelacur ini hingga ia melahirkan
bayi dari hasil perbuatanmu.'
Juraij berseru; 'Dimanakah bayi itu? '
Kemudian mereka menghadirkan bayi hasil perbuatan
zina itu dan menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya bertanya; 'Hai
bayi kecil, siapakah sebenarnya ayahmu itu? '
Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab; 'Ayah saya
adalah si fulan, seorang penggembala.'
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
'Akhirnya mereka menaruh hormat kepada Juraij.
Mereka menciuminya dan mengharap berkah darinya. Setelah itu mereka pun
berkata;
'Kami akan membangun kembali tempat ibadahmu ini
dengan bahan yang terbuat dari emas.'
Namun Juraij menolak dan berkata; 'Tidak usah,
tetapi kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang terbuat dari tanah
liat.'
Akhirnya mereka pun mulai melaksanakan pembangunan
rumah ibadah itu seperti semula.
Dan bayi ketiga, Ada seorang bayi sedang menyusu
kepada ibunya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang gagah dan berpakaian yang
bagus pula. Lalu ibu bayi tersebut berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah
anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai hewan tunggangan itu! '
Ajaibnya, bayi itu berhenti dari susuannya, lalu
menghadap dan memandang kepada laki-laki tersebut sambil berkata;
'Ya Allah ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku
seperti laki-laki itu! '
Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu
kembali kepada ibunya.
Abu Hurairah berkata; 'Sepertinya saya melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan susuan bayi itu dengan
memperagakan jari telunjuk beliau yang dihisap dengan mulut beliau.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan sabdanya:
'Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang
menyeret dan memukuli seorang wanita seraya berkata;
'Kamu wanita tidak tahu diuntung. Kamu telah
berzina dan mencuri.'
Tetapi wanita itu tetap tegar dan berkata; 'Hanya
Allah lah penolongku. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolongku.'
Kemudian ibu bayi itu berkata; 'Ya Allah,
janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! '
Tiba-tiba bayi tersebut berhenti dari susuan ibunya,
lalu memandang wanita tersebut seraya berkata;
'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya! '
Demikian pernyataan ibu dan bayinya itu terus
berlawanan, hingga ibu tersebut berkata kepada bayinya;
'Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada seorang
laki-laki yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu berdoa kepada
Allah; 'Ya Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki itu! Namun kamu malah
mengatakan; 'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu!
Kemudian tadi, ketika ada beberapa orang menyeret dan memukuli seorang wanita
sambil berkata; 'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu!
' Tetapi kamu malah berkata; 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu! '
Mendengar pernyataan ibunya itu, sang bayi pun menjawab; 'Sesungguhnya
laki-laki yang gagah itu seorang diktator hingga aku mengucapkan; 'Ya Allah,
janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Sementara wanita yang
dituduh mencuri dan berzina itu tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang
shalihah, tidak pernah berzina, ataupun mencuri. Oleh karena itu, aku pun
berdoa; 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu! '
رواه مسلم
البر والصلة والآداب
» ١٢٢١ - تقديم
بر الوالدين على التطوع بالصلاة
وغيرها
Subhanallah...Allahu Akbar...