Sabtu, 27 September 2014

Secangkir Kopi Purnama

Print Friendly and PDF
Kopi ini tak sehangat dulu
Dikala kita bercengkrama dalam satu purnama
Cukup kisahkan yang mendalam
Hingga aku ingin melupa
Purnama demi Purnama tlah berlalu
Dan aku masih saja menatapnya
Berharap akan ada lagi
Secangkir kopi hitam dalam purnama
Bersaksi malam berpeluk sunyi
Merangkul kehampaan
Ah...semua sudah berlalu
Berlalu bagai hembusan angin
Yang membawa semua kenangan
Dan menepikan pada sebuah do'a
Untuk menepis kerinduanku
Ikhlaskan ketetapanNYA
Yakin akan pilihanNYA
Jika tak ada lagi secangkir kopi
Yang dapat aku nikmati dalam malamku




Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

Tidak ada komentar: